A. Pengertian
Probabilitas
Probabilitas atau
Peluang adalah : derajat atau tingkat kepastian atau keyakinan dari munculnya
hasil percobaan statistic. Suatu probabilitas dilambangkan dengan P
P(A)=m/n
0<P(A)<1
Jika P(A)= 0 bahwa kejadian A
tidak terjadi
P(A)= 1
bahwa kejadian A pasti terjadi
a. Konsep probabilitas
1. Probabilitas adalah Suatu ukuran tentang kemungkinan
suatu peristiwa (event) akanterjadi di
masa mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam persentase.
2. Percobaan adalah Pengamatan terhadap
beberapa aktivitas atau proses yangmemungkinkan
timbulnya paling sedikit dua peristiwa tanpa memperhatikan peristiwamana
yang akan terjadi.
3. Hasil (outcome) adalah Suatu hasil dari sebuah percobaan.
4. Peristiwa (event ) adalah Kumpulan dari satu atau lebih hasil yang
terjadi pada sebuah percobaan atau kegiatan.
b. Rumus
peluang:
1. Probabilitas marginal
1. Probabilitas marginal
Probabilitas marginal merupakan probailitas yang tidak dibatasi oleh apapun, hanya kedua
faktor utama di atas. Probabilitas marginal dapat dikatakan probabilitas tak
bersyarat. Sebagai contoh adalah probabilitas pengambilan sebuah kelereng
berwarna merah dalam sekali pengambilan pada sebuah kotak yang berisi 3 bola
merah dan 7 bola biru. Dalam contoh ini, besarnya peluang terambilnya kelereng
berwarna merah dibatasi oleh banyak sampel (yaitu 10 kelereng) dan banyaknya
kejadian yang memungkinkan (terdapat 3 kelereng merah). Sehingga nilai
probabilitas untuk contoh di atas adalah 3/10.
2. Probabilitas kondisional,
Sesuai dengan namanya, maka jenis probabilitas ini
terdapat kondisi yang turut membatasi nilai probabilitas yang dihasilkan.
Probabilitas ini disebut juga dengan probabilitas bersyarat. Syarat atau
kondisi inilah yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan nilai
probabilitas. Sebagai contoh sederhana adalah probabilitas pengambilan sebuah
bola berwarna merah dari kotak A, dari 2 kotak (A dan B) yang memiliki kontent
yang berbeda (kotak A = 2 merah + 3 putih ; kotak B = 3 merah + 4 putih).
Dalam contoh ini terdapat syarat yang secara implisit
dapat dikatakan bahwa bola merah yang terambil harus berasal dari kotak A.
Kotak A di sini menjadi acuan. Artinya yaitu kita harus melihat juga peluang
kotak A dari kotak lainnya. Pada contoh ini dapat kita tentukan bahwa peluang
kotak A dari kotak B adalah 1/2. Sedangkan besar peluang terambil bola merah
dari kotak A sendiri yaitu 1/6. Probabilitas kondisional ditentukan dari
perbandingan peluang kejadian bersyarat dengan peluang syarat itu sendiri dari
seluruh sampel yang ada. Sehingga pada contoh di atas, nilai probabilitas
kondisional untuk terambilnya bola merah dari kotak A adalah perbandingan
antara peluang terambilnya bola merah dari kotak A dari seluruh sampel dengan
peluang terambilnya bola dari kotak A terhadap seluruh sampel. Atau kita
tuliskan menjadi (1/6) / (1/2) = 1/3. B, Probabilitas Suatu Kejadian
Teori probabilitas untuk ruang sampel berhingga
menetapkan suatu himpunan bilangan yang dinamakan bobot dan bernilai dari 0
sampai 1sehingga probabilitas terjadinya suatu kejadian dapat dihitung. Tiap
titik padaruang sampel dikaitkan dengan suatu bobot sehingga jumlah semua bobot
sama dengan 1.
B.
Pendekatan
Perhitungan Probabilitas
Ada dua pendekatan dalam
menghitung probabilitas , yaitu : pendekatan yang bersifat objektif dan
subjektif. Probabilitas
objectif dibagi menjadi dua , yaitu : pendekatan klasik dan pendekatan
frekuensi relatif.
C. Pendekatan klasik
Pendekatan klasik didasarkan
pada banyaknya kemungkinan-kemungkinan yang dapat. Banyaknya hasil suatu
percobaan
Prob suatu hasil = terjadi pada suatu kejadian.
Seluruh
kemungkinan hasil
Secara
simbolis, Jika a adalah banyaknya kemungkinan kejadian A dan b adalah banyaknya
kemungkinan kejadian yang bukan A, maka probabilitas kejadian A dapat
dinyatakan sebagai berikut:
P(A)= a
a+b
Dengan dasar anggapan
bahwa masing-masing kejadian mempunyai kesempatan yang sama, jika pendekatan
klasik dalam penerapan penentuan nilai probabilitas dapat dilakukan sebelum
observasi, maka pendekatan ini sering disebut “ a priori approach”.
A. Pendekatan
Frekuensi Relatif
Pada pendekatan ini, nilai probabilitas
ditentukan atas dasar proporsi dari kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu
observasi atau percobaan. Tidak ada asumsi awal tentang kesamaan kesempatan,
karena penentuan nilai-nilai probabilitas didasarkan pada hasil observasi dan
pengumpulan data. Pendekatan ini disebut “emperical approach”. Misalnya
berdasarkan pengalaman pengambilan data sebanyak N terdapat a kejadian yang bersifat A. Dengan demikian probabilitas akan terjadi
A untuk N data adalah : Seluruh kemungkina n hasil. Banyaknya hasil suatu
percobaan
P(A)= A/ N
Menurut pendekatan frekuensi relatif,
probabilitas diartikan sebagai:
1. Proporsi waktu terjadinya suatu
peristiwa ddalam jangka waktu panjang, jika
kondisi stabil; atau
2. Frekuensi relatif dari seluruh
peristiwa dalam sejumlah besar percobaan Probabilitas berdasarkan pendekatan
frekuensi relatif sering juga disebut Probabilitas Empiris. Nilai probabilitas
ditentukan melalui percobaan. Sehingga nilai probabilitas itu merupakan limit
dari frekuensi relatif peristiwa tersebut. Perhitungan probabilitas berdasarkan
frekuensi relatif menggunakan limit dari frekuensi relatif yang diperoleh dari
suatu percobaan.
Misalkan,
Fr =
frekuensi relative
Xi =
kejadian i
Nilai probabilitas/peluang ditentukan atas
dasar proporsi dari kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu
observasi/percobaan (pengumpulan data).Jika pada data sebanyak N terdapat a
kejadian yang bersifat A, maka probabilitas/peluang akan terjadi A untuk N data
adalah: P (A) = a/N
Contoh:
Dari hasil penelitian
diketahui bahwa 5 orang karyawan akan terserang flu pada musim dingin. Apabila
lokakarya diadakan di Puncak, berapa probabilitas terjadi 1 orang sakit flu
dari 400 orang karyawan yang ikut serta?
Jawab: P (A) = 5/400 = P (A) = 1/80
Probabilitas
disajikan dengan symbol P, sehingga P(A) menyatakan probabilitas bahwa kejadian
A akan terjadi dalam observasi atau percobaan tunggal, dengan 0 ≤ P(A) ≤ 1.
Dalam
suatu observasi/percobaan kemungkinan kejadian ada 2, yaitu “terjadi (P(A))
atau “tidak terjadi” (P(A)’), maka jumlah probabilitas totalnya adalah P(A) +
P(A)’ = 1
Probabilitas matematis adalah idealisasi dari
apa yang terjadi terhadap frekuensi relatif setelah pengulangan sejumlah tak
hingga eksperimen random
Rumus
Probabilitas = Jumlah Frekuensi Kejadian :
Jumlah Observasi
B. Pendekatan yang Bersifat Subyektif
B. Pendekatan yang Bersifat Subyektif
Pendekatan subyektif dalam penentuan nilai
probabilitas adalah tepat atau cocok apabila hanya ada satu kemungkinan kejadian
terjadi dalam satu kejadian. Pada pendekatan ini, nilai probabilitas dari suatu
kejadian ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan yang bersifat individual
dengan berlandaskan pada semua petunjuk yang dimilikinya. Karena nilai
probabilitas pada pendekatan ini merupakan keputusan pribadi atau individual, pendekatan
ini disebut jg “personalistic approach”.
Menurut
pendekatan subjectif probabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan
individu yang didasarkan pada peristiwa masa lalu yang berupa terkaan saja.
Misalkan
:
Seorang
direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang calon yang telah
lulus ujian saringan. Keempat calon tersebut sama pintar, sama lincah, dan
semuanya dapat dipercaya. Probabilias tertinggi (kemungkinan diterima) menjadi
supervisor ditentukan secara subjektif oleh sang direktur.
Dari
pengertian-pengertian tersebut diatas, dapat kita susun pengertian umum
mengenai probabilitas/peluang adalah suatu indeks atau nilai yang digunakan
untuk menentukan tingkat kejadian suatu kejadian yang bersifat random (acak).
Jika
tidak ada pengamatan masa lalu sebagai dasar, maka pernyataan probabilitas
tersebut bersifat subyektif
Rumus:
P(A) = probabilitas terjadinya kejadian A
X =
banyaknya peristiwa yang dimaksud
n =
banyaknya peristiwa yang mungkin
Probabilitas
memiliki batas mulai 0 sampai dengan 1 ( 0 P 1 )
a. Jika P = 0, disebut
probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan
terjadi.
b. P = 1, disebut
probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa tersebut pasti terjadi.
c. Jika 0 P 1, disebut probabilitas kemungkinan,
artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.